![[Lirik dan Terjemahan] Kenshi Yonezu - Plazma [Lirik dan Terjemahan] Kenshi Yonezu - Plazma](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfx5mFd0vZnVJNipiOcM-d3TvYGRFmmYISH8_k3V_3HkT9JrLN77TtXaLu5T_H44No9RJtD3sIu15Kg2O5hEC5ZAaLPEMjURvY9GefpGfEceJEZtYJNyRA-fDqj57yzizLtBSZnpRlsVIyUEeC4XoQa9NcdXY1neW4gRFFFjsKnjtaU2sl2nBQsIXaiw/w640-h640/Kenshi-Yonezu-Plazma.png)
Plazma
Kenshi Yonezu
Kidou Senshi Gundam: GQuuuuuuX-Beginning- (Mobile Suit Gundam GQuuuuuuX-Beginning-) Theme Song#
Lyricist: Kenshi Yonezu
Composer: Kenshi Yonezu
Release: 2025.01.20
KANJI
Furigana: Off
ROMAJI
INDONESIA
もしもあの改札の前で 立ち止まらず歩いていれば
君の顔も知らずのまま 幸せに生きていただろうか
もしもあの裏門を越えて 外へ抜け出していなければ
仰ぎ見た星の輝きも 靴の汚れに変わっていた
寝転んだリノリウムの上 逆立ちして擦りむいた両手
ここも銀河の果てだと知って 眩暈がした夜明け前
聞こえて 答えて 届いて欲しくて
光って 光って 光って叫んだ
金網を越えて転がり落ちた 刹那 世界が色づいてく
飛び出していけ宇宙の彼方 目の前をぶち抜くプラズマ
ただひたすら見蕩れていた 痣も傷も知らずに
何光年と離れていても 踏み出した体が止まらない
今君の声が遠く聞こえている
光っていく
改メ口の中くぐり抜け 肌を突き刺す粒子
路地裏の夜空に流れ星 酷く逃げ惑う鼠
もしもあの人混みの前で 君の手を離さなければ
もしも不意に出たあの声を きつく飲み込んでいれば
もしもあの改札の前で 立ち止まらず歩いていれば
君はどこにもいやしなくて 僕もここにいなかった
あの日君の放ったボールが額に当たって
倒れる刹那僕は確かに見た
ネイビーの空を走った飛行機雲を
これが愛だと知った
飛び出していけ宇宙の彼方 目の前をぶち抜くプラズマ
ただひたすら見蕩れていた 痛みにすら気づかずに
何光年と離れていても 踏み出した体が止まらない
今君の声が遠く聞こえている
光っていく
Moshimo ano kaisatsu no mae de tachidomarazu aruite ireba
Kimi no kao mo shirazu no mama shiawase ni ikiteita darou ka
Moshimo ano uramon wo koete soto e nukedashite inakereba
Aogi mita hoshi no kagayaki mo kutsu no yogore ni kawatteita
Nekoronda rinoriumu no ue sakadachi shite surimuita ryoute
Koko mo ginga no hate da to shitte memai ga shita yoake mae
Kikoete kotaete todoite hoshikute
Hikatte hikatte hikatte sakenda
Kanaami wo koete korogari ochita setsuna sekai ga irozuiteru
Tobidashite ike uchuu no kanata me no mae wo buchinuku purazuma
Tada hitasura mitoreteita aza mo kizu mo shirazu ni
Nankounen to hanarete ite mo fumidashita karada ga tomaranai
Ima kimi no koe ga tooku kikoete iru
Hikatte iku
Aratameguchi no naka kugurinuke hada wo tsukisasu ryuushi
Rojiura no yozora ni nagareboshi hidoku nigemadou nezumi
Moshimo ano hitogomi no mae de kimi no te wo hanasanakereba
Moshimo fui ni deta ano koe wo kitsuku nomikonde ireba
Moshimo ano kaisatsu no mae de tachidomarazu aruite ireba
Kimi wa doko ni mo iyashinakute boku mo koko ni inakatta
Ano hi kimi no hanatta boru ga hitai ni atatte
Taoreru setsuna boku wa tashika ni mita
Neibii no sora wo hashitta hikoukigumo wo
Kore ga ai da to shitta
Tobidashite ike uchuu no kanata me no mae wo buchinuku purazuma
Tada hitasura mitoreteita itami ni sura kizukazu ni
Nankounen to hanarete ite mo fumidashita karada ga tomaranai
Ima kimi no koe ga tooku kikoete iru
Hikatte iku
Jika saat itu aku tidak berhenti di depan pintu tiket itu dan terus berjalan,
Akankah aku bisa hidup bahagia tanpa pernah mengenal mukamu?
Jika aku tidak keluar melewati gerbang belakang itu,
Mungkin kilauan bintang yang kupandang hanya akan menjadi debu di sepatuku.
Berbaring di atas lantai linoleum, tanganku terluka saat mencoba berdiri terbalik.
Menyadari bahwa tempat ini juga ujung galaksi, aku merasa pusing menjelang pagi.
Aku ingin kau mendengarku, menjawabku, dan meraihku.
Jadi, aku berteriak, bersinar, bersinar, bersinar.
Saat aku melompati pagar kawat dan terjatuh, dunia pun mulai berwarna.
Aku terbang, melintasi ujung semesta, plasma yang menembus pandanganku.
Aku hanya terpesona hingga tidak menyadari luka dan memar di tubuhku.
Meski terpisah bertahun-tahun cahaya, tubuhku yang melangkah tidak akan berhenti.
Sekarang, meski suaramu terdengar di kejauhan,
Terus bersinar.
Melewati pintu masuk lain, partikel-partikel menusuk kulitku.
Di lorong gelap malam, terlihat bintang jatuh, tikus-tikus berlarian ketakutan.
Jika saat itu aku tidak melepaskan tanganmu di tengah keramaian itu,
Jika saat itu aku menelan kembali suara yang tiba-tiba keluar dari mulutku,
Dan jika saat itu aku tidak berhenti di depan pintu tiket itu dan terus berjalan,
Mungkin kau tidak akan ada di sini, dan aku juga tidak akan ada di tempat ini.
Hari itu, bola yang kau lempar menghantam dahiku.
Saat aku terjatuh, aku melihatnya dengan jelas:
Jejak pesawat yang melintas di langit biru laut.
Di saat itulah aku menyadari, inilah cinta.
Aku terbang, melintasi ujung semesta, plasma yang menembus pandanganku.
Aku hanya terpesona hingga tidak menyadari akan rasa sakit yang ada.
Meski terpisah bertahun-tahun cahaya, tubuhku yang melangkah tidak akan berhenti.
Sekarang, meski suaramu terdengar di kejauhan,
Terus bersinar.
Kenshi Yonezu – Plazma [Official Music Video]